Cari Blog Ini

Selasa, 31 Maret 2015


Kalian Mencontoh Salaf Dalam Pembakaran

Kalian Mencontoh Salaf Dalam

Pembakaran


 Penulis: Syaikh Husen Ibnu Mahmud


Alih Bahasa: Abu Sulaiman Al Arkhabiliy



ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ
Segala puji bagi Allah yang mengatakan di dalam Kitab-Nya:
ﺇِﺫْ ﻳُﻮﺣِﻲ ﺭَﺑُّﻚَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﻤَﻼَﺋِﻜَﺔِ ﺃَﻧِّﻲ ﻣَﻌَﻜُﻢْ ﻓَﺜَﺒِّﺘُﻮﺍ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺳَﺄُﻟْﻘِﻲ ﻓِﻲ ﻗُﻠُﻮﺏِ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍ ﺍﻟﺮُّﻋْﺐَ ﻓَﺎﺿْﺮِﺑُﻮﺍ ﻓَﻮْﻕَ ﺍﻷَﻋْﻨَﺎﻕِ ﻭَﺍﺿْﺮِﺑُﻮﺍ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻛُﻞَّ ﺑَﻨَﺎﻥٍ
“(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman.” kelak akan Aku berikan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka pukullah di atas leher mereka dan pukullah tiap-tiap ujung jari mereka.” (Al-Anfal: 12).
Kemudian shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi yang diutus dengan pedang, yang berbangga diri di tengah manusia dengan ucapannya:
( ﺃﻋﻄﻴﺖ ﺧﻤﺴﺎ ﻟﻢ ﻳﻌﻄﻬﻦ ﺃﺣﺪ ﻗﺒﻠﻲ؛ ﻧﺼﺮﺕ ﺑﺎﻟﺮﻋﺐ ﻣﺴﻴﺮﺓ ﺷﻬﺮ …‏) ‏[ ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪ ‏]
“Aku diberi lima hal yang tidak pernah diberikan kepada seorangpun sebelumku; aku diberikan pertolongan (Allah) dengan rasa gentar (musuh) pada perjalan sebulan…” (Muttafaq ‘Alaih).
Amma Ba’du:
Orang sangat heran terhadap orang-orang yang muncul di layar-layar TV dalam rangka memberikan fatwa kepada manusia dan mereka mengklaim ijma’ di dalam permasalahan yang sangat jelas di hadapan para pencari ilmu yang yunior apalagi di hadapan para ulama!
Seorang dari mereka mengklaim; bahwa membakar orang itu adalah tindakan yang tidak diakui oleh dien, syari’at dan akal! Begitu klaim mereka, dengan seenaknya mereka lancang terhadap dien ini!
Seandainya tidak ada nash dan khabar selain firman Allah Ta’ala:
” ﻭَﺇِﻥْ ﻋَﺎﻗَﺒْﺘُﻢْ ﻓَﻌَﺎﻗِﺒُﻮﺍ ﺑِﻤِﺜْﻞِ ﻣَﺎ ﻋُﻮﻗِﺒْﺘُﻢْ”
Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepada kalian…” (An-Nahl: 126), tentulah cukup.
Bom-bom cluster, roket-roket berat dan bahan-bahan radiasi yang ditembakkan orang-orang Amerika terhadap kaum muslimin itu bukankah membakar! bukankah ia itu membakar badan-badan, mencerai-beraikan anggota badan serta menggosongkan kepala-kepala! Maka kenapa para mujahidin tidak memperlakukan mereka dengan tindakan yang sama! -akan datang dalil-dalil yang menjelaskan kebatilan pernyataan mereka itu-.
Adapun masalah penggantungan mayat di atas jembatan Fallujah, maka Allah Ta’ala telah berfirman tentang orang-orang ahli hirabah (perampok):
ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺟَﺰَﺍﺀُ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳُﺤَﺎﺭِﺑُﻮﻥَ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﺭَﺳُﻮﻟَﻪُ ﻭَﻳَﺴْﻌَﻮْﻥَ ﻓِﻲ ﺍﻷَﺭْﺽِ ﻓَﺴَﺎﺩًﺍ ﺃَﻥْ ﻳُﻘَﺘَّﻠُﻮﺍ ﺃَﻭْ ﻳُﺼَﻠَّﺒُﻮﺍ ﺃَﻭْ ﺗُﻘَﻄَّﻊَ ﺃَﻳْﺪِﻳﻬِﻢْ ﻭَﺃَﺭْﺟُﻠُﻬُﻢْ ﻣِﻦْ ﺧِﻼَﻑٍ ﺃَﻭْ ﻳُﻨْﻔَﻮْﺍ ﻣِﻦَ ﺍﻷَﺭْﺽِ ﺫَﻟِﻚَ ﻟَﻬُﻢْ ﺧِﺰْﻱٌ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﻟَﻬُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻵﺧِﺮَﺓِ ﻋَﺬَﺍﺏٌ ﻋَﻈِﻴﻢٌ
“Hukuman bagi orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di bumi, hanyalah dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka secara silang, atau diasingkan dari tempat kediamannya. Yang demikian itu kehinaan bagi mereka di dunia, dan di akhirat mereka mendapat azab yang besar.” (Al-ma’idah: 33).
Bila ini adalah terhadap ahli hirabah -walaupun mereka itu orang-orang muslim yang shalat- maka bagaimana dengan orang-orang kafir yang memerangi lagi menyerang lagi aniaya terhadap darah, kehormatan, dan harta? Ada di dalam “Ahkamul Qur’an” milik Ibnul ‘Arabiy: “Al Qadli radliyallahu ‘anhu berkata: “Dulu di saat aku menjabat sebagai qadli, diadukan kepadaku prihal orang-orang yang membegal serombongan orang, di mana mereka menculik paksa seorang wanita dari suaminya dan dari kaum musllimin yang bersama suaminya di dalam rombongan itu, terus mereka membawanya, kemudian dilakukan pengejaran terhadap mereka dan merekapun bisa tertangkap dan didatangkan, maka sayapun bertanya kepada orang yang dengannya Allah telah menguji saya dari kalangan mufti, maka mereka berkata: “Mereka itu bukan muharibin (ahli hirabah), karena hirabah itu hanyalah pada harta bukan pada kemaluan,” maka saya berkata kepada mereka: “Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un, apakah kalian tidak mengetahui bahwa hirabah pada kemaluan itu lebih keji dari hirabah pada harta, dan bahwa manusia seluruhnya rela bila harta mereka lenyap dan dirampok dari tangan mereka asal jangan istri dan puterinya yang diambil, dan seandainya di atas apa yang telah Allah firmankan itu ada hukuman, tentulah ia itu bagi orang yang merampas kemaluan (memperkosa). Cukuplah berteman dengan orang-orang bodoh itu bencana bagi kalian, terutama pada fatwa dan vonis…!!!” Selesai.
Maka perhatikanlah ucapan Al Qadli rahimahullah: “…dan seandainya di atas apa yang telah Allah firmankan itu ada hukuman, tentulah ia itu bagi orang yang merampas kemaluan (memperkosa)…”
Saya katakan: Ini prihal ahli hirabah (perampok) dari kalangan yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah Muhammad Rasulullah, maka bagimana dengan orang yang memperkosa kehormatan kaum muslimat di penjara-penjara Baghdad dan yang lainnya dari kalangan Kafir Nasrani, Yahudi Jahat dan orang-orang murtad, apakah mereka itu tidak berhak untuk dibakar, dicincang, disalib dan digantung…?!
Akan tetapi masalahnya adalah seperti apa yang dikatakan oleh Al Qadli rahimahullah: “…Cukuplah berteman dengan orang-orang bodoh itu bencana bagi kalian, terutama pada fatwa dan vonis…!!!”
Sesungguhnya penteroran dan pembuatan rasa gentar di hati musuh itu adalah hal yang dituntut secara syari’at dan akal, Allah Ta’ala berfirman:
ﻭَﺃَﻋِﺪُّﻭﺍ ﻟَﻬُﻢْ ﻣَﺎ ﺍﺳْﺘَﻄَﻌْﺘُﻢْ ﻣِﻦْ ﻗُﻮَّﺓٍ ﻭَﻣِﻦْ ﺭِﺑَﺎﻁِ ﺍﻟْﺨَﻴْﻞِ ﺗُﺮْﻫِﺒُﻮﻥَ ﺑِﻪِ ﻋَﺪُﻭَّ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﻋَﺪُﻭَّﻛُﻢْ ﻭَﺁﺧَﺮِﻳﻦَ ﻣِﻦْ ﺩُﻭﻧِﻬِﻢْ ﻻَ ﺗَﻌْﻠَﻤُﻮﻧَﻬُﻢُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻳَﻌْﻠَﻤُﻬُﻢْ ﻭَﻣَﺎ ﺗُﻨْﻔِﻘُﻮﺍ ﻣِﻦْ ﺷَﻲْﺀٍ ﻓِﻲ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻳُﻮَﻑَّ ﺇِﻟَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺃَﻧْﺘُﻢْ ﻻَ ﺗُﻈْﻠَﻤُﻮﻥَ
Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; tetapi Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dizalimi (dirugikan).” (Al-Anfal: 60).
Dan berfirman:
ﺳَﻨُﻠْﻘِﻲ ﻓِﻲ ﻗُﻠُﻮﺏِ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍ ﺍﻟﺮُّﻋْﺐَ ﺑِﻤَﺎ ﺃَﺷْﺮَﻛُﻮﺍ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣَﺎ ﻟَﻢْ ﻳُﻨَﺰِّﻝْ ﺑِﻪِ ﺳُﻠْﻄَﺎﻧًﺎ ﻭَﻣَﺄْﻭَﺍﻫُﻢُ ﺍﻟﻨَّﺎﺭُ ﻭَﺑِﺌْﺲَ ﻣَﺜْﻮَﻯ ﺍﻟﻈَّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ
“Akan Kami masukkan rasa takut ke dalam hati orang-orang kafir, karena mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu. Dan tempat kembali mereka ialah neraka. Dan (itulah) seburuk-buruk tempat tinggal (bagi) orang-orang zalim.” (Ali ‘Imran: 151).
Dan berfirman:
ﻭَﺃَﻧْﺰَﻝَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻇَﺎﻫَﺮُﻭﻫُﻢْ ﻣِﻦْ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﻣِﻦْ ﺻَﻴَﺎﺻِﻴﻬِﻢْ ﻭَﻗَﺬَﻑَ ﻓِﻲ ﻗُﻠُﻮﺑِﻬِﻢُ ﺍﻟﺮُّﻋْﺐَ ﻓَﺮِﻳﻘًﺎ ﺗَﻘْﺘُﻠُﻮﻥَ ﻭَﺗَﺄْﺳِﺮُﻭﻥَ ﻓَﺮِﻳﻘًﺎ (ﺍﻷﺣﺰﺍﺏ: 26)
“Dan Dia menurunkan orang-orang Ahli Kitab (Bani Quraizah) yang membantu mereka (galongan-golongan yang bersekutu) dari benteng-benteng mereka, dan Dia memasukkan rasa takut ke dalam hati mereka. Sebagian mereka kamu bunuh dan sebagian mereka kamu tawan.” (Al-Ahzab: 26).
Penteroran musuh itu adalah hal terpuji di setiap waktu, apalagi bila teror itu di saat peperangan. Ini dia Amerika sekarang berupaya menteror kaum muslimin di Iraq lewat cara penghancuran Fallujah dengan alasan bahwa mujahidin telah memutilasi empat mayat orang Amerika, dan ini adalah pesan yang berisi bahwa barangsiapa yang berani dan melakukan hal ini kepada orang-orang Amerika, maka sesungguhnya kami (Amerika) akan membunuhnya dan membunuh keluarganya, membumi-hanguskan kotanya serta merobohkan tempat-tempat ibadahnya, dan kami tidak akan memiliki belas kasih!
Amerika yang telah ada di dalam Kitab yang disucikannya: (Siapa yang menampar pipi kananmu, maka berikan kepadanya pipi kirimu) telah memahami hal ini. Dan adapun orang-orang yang telah ada di dalam Kitab mereka:
“ﻓَﺎﺿْﺮِﺑُﻮﺍ ﻓَﻮْﻕَ ﺍﻷَﻋْﻨَﺎﻕِ ﻭَﺍﺿْﺮِﺑُﻮﺍ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻛُﻞَّ ﺑَﻨَﺎﻥٍ”
“Maka pukullah di atas leher mereka dan pukullah tiap-tiap ujung jari mereka.”
Maka dia malah tidak menepati hal itu kepada Allah di dalam menyikapi kami.
Kami tidak mencela orang-orang Amerika bila mereka melakukan semua itu, karena mereka itu adalah musuh harbiy yang menyerang, yang memiliki ambisi dan permusuhan. Adapun bila ada orang yang malah muncul di hadapan kita seraya mengingkari kaum muslimin yang melakukan tindakan yang semisal dengan apa yang dilakukan orang-orang Amerika, bahkan masih jauh lebih kecil dari itu, maka inilah yang kami sangat ingkari!
Tidak sepantasnya seseorang berbicara di dalam hal ini dan mengeluarkan fatwa di dalamnya selain para mujahidin yang ada di tsughur, dan siapa yang ingin berfatwa maka hendaklah dia membawa peluru-peluruanya dan hendaklah dia pergi ke front supaya ia melihat apa yang dilakukan orang-orang kafir terhadap kaum muslimin dan muslimah di sana, dan supaya ia melihat akibat serangan bom-bom pada potongan-potongan anggota badan anak-anak kaum muslimin, kemudian setelah itu silahkan ia muncul di hadapan kami dengan fatwanya.
Adapun apa yang telah dilakukan ikhwan kita di Fallujah, maka ia itu adalah perealisasian firman Allah Ta’ala terhadap orang-orang kafir:
ﻭَﻇَﻨُّﻮﺍ ﺃَﻧَّﻬُﻢْ ﻣَﺎﻧِﻌَﺘُﻬُﻢْ ﺣُﺼُﻮﻧُﻬُﻢْ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠﻪِ ﻓَﺄَﺗَﺎﻫُﻢُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻣِﻦْ ﺣَﻴْﺚُ ﻟَﻢْ ﻳَﺤْﺘَﺴِﺒُﻮﺍ ﻭَﻗَﺬَﻑَ ﻓِﻲ ﻗُﻠُﻮﺑِﻬِﻢُ ﺍﻟﺮُّﻋْﺐَ…
“Kamu tidak menyangka, bahwa mereka akan keluar dan mereka pun yakin, benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari (siksaan) Allah; maka Allah mendatangkan (siksaan) kepada mereka dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah menanamkan rasa takut ke dalam hati mereka…” (Al-Hasyr: 2).
Sungguh terpuji apa yang dilakukan singa-singa Fallujah yang telah mengangkat kepala umat ini dengan ketegaran mereka yang bersejarah lagi agung, kami memohon kepada Allah agar memberikan kepada mereka tambahan tamkin untuk memenggal leher-leher orang-orang kafir dan munafiq.
Adapun masalah pembakaran:
Maka, tatkala segolongan orang dari pengikut Abdullah ibnu Saba Al Himyariy -semoga Allah melaknatnya- dibawa kepada Ali Ibnu Abi Thalib radliyallahu ‘anhu, maka salah seorangnya berkata: “Engkau itu Dia” Maka Ali bertanya kepada mereka: “Siapa Dia itu?” Dia berkata: “Engkaulah Allah” Maka Ali radliyallahu ‘anhu menganggap besar hal ini dan beliaupun memerintahkan agar api dinyalakan dan terus membakar mereka dengan api, dan dalam hal itu beliau radliyallahu ‘anhu berkata:
ﻟﻤﺎ ﺭﺃﻳﺖ ﺍﻷﻣﺮ ﺃﻣﺮﺍً ﻣﻨﻜﺮﺍً… ﺃﺟﺠﺖ ﻧﺎﺭﺍً ﻭﺩﻋﻮﺕ ﻗﻨﺒﺮﺍ
“Aku dikala melihat urusan itu urusan yang mungkar… Maka aku nyalakan api dan aku panggil si Qunbur”
Maksudnya adalah Qunbur yang merupakan hamba-sahayanya, dan ia-lah yang bertugas melemparkan mereka ke dalam api. (Al Milal Wan Nihal milik Asy Syhrastaniy)
Inilah salah seorang Al Khulafa Ar Rasyidin radliyallahu ‘anhu telah membakar orang-orang dengan api. Di dalam Kitab Al Bidayah wan Nihayah milik Ibnu Katsir tentang Hurub Ar Riddah (Perang Menumpas Kemurtaddan), beliau berkata: “Khalid (Ibnul Walid) memanggil Malik Ibnu Nuwairah, terus ia menegurnya dengan keras atas sikapnya mengikuti Sajah dan atas sikap penolakannya dari membayar zakat, dan Khalid berkata: Apa kamu tidak mengetahui bahwa Zakat itu sejawat shalat? Maka Malik berkata: Sesungguhnya teman kalian dulu memang mengklaim itu.” Maka Khalid berkata: “Apakah Ia (Rasulullah) itu teman kami dan bukan temanmu?!, Wahai Dlirar, penggal lehernya,” maka ia dipenggal lehernya, terus Khalid memerintahkan kepalanya itu dijadikan tungku dengan dua batu, dan di atas tiga tungku itu dipasang periuk untuk memasak makanan, kemudian Khalid di malam itu makan dari periuk itu, supaya dengan tindakan itu ia membuat gentar orang-orang arab pedalaman yang murtad dan yang lainnya. Dan dikatakan bahwa rambut Malik itu menjadi bahan bakarnya, sampai daging yang di periuk itu matang dan rambut itu belum habis karena saking banyaknya. Abu Qatadah telah berbicara dengan Khalid tentang apa yang ia lakukan dan keduanya beradu kata dalam hal itu, sampai akhirnya Abu Qatadah pergi dan dan mengadukannya kepada Ash Shiddiq, dan Umar-pun berbicara dengan Abu Qatadah tentang khalid dan berkata kepada Ash Shiddiq: “Pecatlah dia, karena di dalam pedangnya itu terdapat hal yang melelahkan”, Maka Abu Bakar berkata: “Aku tidak akan menarik pedang yang telah Allah hunuskan kepada orang-orang kafir…” (Al Bidayah Wan Nihayah: 6/355)
Dan Umar radliyallahu ‘anhu telah berkata sesudah memecat Khalid dan melihat apa yang dilakukannya terhadap musuh dengan katibahnya yang berada di garis depan pasukan Abu Ubaidah di Syam: “Semoga Allah merahmati Abu Bakar, sungguh ia lebih mengetahui tentang orang-orang hebat daripadaku, Pedang Allah Abu Sulaiman radliyallahu ‘anhu (Khalid bin Walid, edt.) adalah profesor seni teror Islam dan pembimbing Madrasahnya setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, di mana ia di dalam penteroran itu memiliki perjalanan dan pengalaman banyak yang menghikayatkan keahliannya yang luar biasa dan pengetahuannya yang jeli terhadap metode-metode perang urat syaraf. Dan di dalam Peperangan Ullais -yaitu peperangan antara kaum muslimin dengan Persia Majusi- di mana ia adalah peperangan yang sangat ganas di mana kedua belah pihak menampakkan kehebatannya masing-masing, Khalid berkata: “Ya Allah saya berjanji kepada Engkau, bila Engkau memberikan kepada kami pundak-pundak mereka maka saya tidak akan menyisakan dari mereka seorang-pun yang bisa saya tangkap sampai saya alirkan sungai mereka dengan darah-darah mereka”, kemudian sesungguhnya Allah -‘Azza wa Jalla- mengkaruniakan kepada kaum muslimin pundak-pundak mereka, maka penyeru Khalid menyerukan: “Tawanlah, tawanlah, jangan kalian bunuh kecuali orang yang menolak ditawan”, maka pasukan berkuda-pun datang membawa mereka secara bergelombang lagi digiring begitu saja, dan Khalid telah menugaskan orang-orang untuk memenggal leher-leher mereka di sungai, di mana Khalid melakukan hal itu sehari semalam, dan beliau mengejar mereka pada esok hari dan lusa-nya, setiap didatangkan tawanan maka langsung lehernya dipenggal di sungai, sedangkan air sungai sudah dialihkan ke arah lain. Maka sebagian umara mengatakan kepadanya: “Sesungguhnya sungai itu tidak mengalirkan darah-darah mereka kecuali engkau mengalirkan air ke darah-darah itu sehingga air mengalir dengannya, maka engkaupun menunaikanlah sumpahmu.” Maka Khalid-pun mengalirkannya, sehingga sungai-pun mengalir dengan darah yang kental, oleh sebab itu sampai sekarang sungai itu dinamakan Sungai Darah, maka alat penumbuk gandum-pun berputar dengan aliran air yang bercampur darah kental itu, sehingga mencukupi semua pasukan selama tiga hari, sedangkan jumlah orang-orang yang dibunuh itu mencapai 70.000.” (Al Bidayah wan Nihayah).
Peperangan Ullais ialah peperangan yang mana Al Khalifah Ar Rasyid radliyallahu ‘anhu berkata sesudahnya:
يا معشر قريش ، إن أسدكم قد عدا على الأسد ، فغلبه على خراذيله ، عجزت النساء أن تلدن مثل خالد بن الوليد
“Wahai Bangsa Quraisy, sesungguhnya Singa kalian telah menerkam singa, terus ia mengalahkannya terhadap buruan-nya, para wanita sudah tidak mampu melahirkan orang semisal Khalid Ibnul Walid.”
Sehingga di antara pengaruh teror model Khalid ini berkatalah Ukaidir di hari Daumatul Jandal kepada kaumnya: “Aku adalah orang yang paling mengetahui Khalid, tidak ada orang yang bisa selamat darinya di dalam peperangan apapun dan tidak ada orang yang lebih keras darinya, dan tidak satu kaum-pun melihat wajah Khalid baik mereka itu sedikit ataupun banyak melainkan mereka pasti kalah darinya, maka taatilah aku dan berdamailah dengan mereka.”
Adapun kitab-kitab fiqh dan hadits, maka ia telah menyebutkan masalah pembakaran orang-orang kafir di dalam kitab-kitab fiqih dan sirah, di mana telah ada di dalam Nailul Authar milik Asy Syaukaniy (Bab menahan diri dari memutilasi, pembakaran, penebangan pohon dan penghancuran bangunan, kecuali untuk kebutuhan dan mashlahat) di dalam penjelasan hadits Abu Hurairah, bahwa ia berkata:
“ﺑﻌﺜﻨﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠّﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠّﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻲ ﺑﻌﺚ ﻓﻘﺎﻝ: ﺇﻥ ﻭﺟﺪﺗﻢ ﻓﻼﻧًﺎ ﻭﻓﻼﻧًﺎ ﻟﺮﺟﻠﻴﻦ ﻓﺄﺣﺮﻗﻮﻫﻤﺎ ﺑﺎﻟﻨﺎﺭ ﺛﻢ ﻗﺎﻝ ﺣﻴﻦ ﺃﺭﺩﻧﺎ ﺍﻟﺨﺮﻭﺝ ﺇﻧﻲ ﻛﻨﺖ ﺃﻣﺮﺗﻜﻢ ﺃﻥ ﺗﺤﺮﻗﻮﺍ ﻓﻼﻧًﺎ ﻭﻓﻼﻧًﺎ ﻭﺇﻥ ﺍﻟﻨﺎﺭ ﻻ ﻳﻌﺬﺏ ﺑﻬﺎ ﺇﻻ ﺍﻟﻠّﻪ ﻓﺈﻥ ﻭﺟﺪﺗﻤﻮﻫﻤﺎ ﻓﺎﻗﺘﻠﻮﻫﻤﺎ”‏ ‏[ ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ ﻭﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ‏] .
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengirim kami dalam rombongan, terus beliau berkata: “Bila kalian mendapatkan si fulan dan si fulan, kepada dua orang pria, maka bakarlah keduanya dengan api”, kemudian beliau di saat kamu hendak keluar berkata lagi: “Sesungguhnya aku telah memerintahkan kalian untuk membakar si fulan dan si fulan, dan sesungguhnya api itu tidak menyiksa dengannya kecuali Allah, bila kalian mendapatkan keduanya maka bunuhlah.” (Diriwayatkan oleh Ahmad, Al Bukhariy, Abu Dawud dan At Tirmidziy)
Asy Syaukaniy rahimahullah berkata: “Sabdanya: “dan sesungguhnya api itu tidak menyiksa dengannya kecuali Allah” adalah berita dengan makna larangan, dan salaf telah berselisih dalam masalah pembakaran ini, di mana Umar, Ibnu ‘Abbas dan yang lain membenci hal itu secara muthlaq baik dalam sebab kekafiran atau pada kondisi peperangan atau pada qishash, dan Ali, Khalid Ibnul Walid serta yang lainnya membolehkan hal itu”
Di dalam Kitab Al Hudud Nailul Authar: “Al Baihaqiy telah meriwayatkan juga dari Abu Bakar bahwa beliau mengumpulkan orang-orang untuk membahas seorang pria yang digauli sebagaimana ia menggauli wanita, maka beliau bertanya kepada para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang hal itu, maka orang yang paling keras pendapatnya saat itu adalah Ali Ibnu Abi Thalib ‘alaihissalam di mana ia berkata: “Ini adalah dosa yang tidak pernah dilakukan oleh siapapun kecuali satu umat saja yang mana Allah telah memberikan hukuman kepada mereka dengan hukuman yang telah kalian ketahui, kami memandang agar dia itu dibakar dengan api”, maka para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersepakat untuk membakarnya dengan api, maka Abu Bakar menulis surat kepada Khalid Ibnul Walid memerintahkannya untuk membakarnya dengan api”.
Asy Syaukaniy berkata: “Di dalam Isnadnya ada irsal, dan ia diriwayatkan dari jalur lain dari Ja’far Ibnu Muhammad dari ayahnya dari Ali di dalam kisah ini, berkata: dia dirajam dan dibakar dengan api.”
Bukankah ucapannya: “…maka para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersepakat untuk membakarnya dengan api…” itu adalah dalil yang menunjukkan bahwa tidak ada ijma terhadap pelarangan membakar…!!!
Dan ada di dalam Nailul Authar juga, seraya menukil dari Al Mundziriy: “Kaum homo dibakar dengan api oleh Abu Bakar, Ali dan Abdullah ibnu Az Zubair juga Hisyam ibnu Abdul Malik”
Dan di dalam Fathul Baariy, Al Muhallab berkata: “Ini bukan larangan yang menunjukkan pengharaman, akan tetapi dalam rangka tawadlu’, di mana kebolehan membakar itu telah ditunjukkan oleh tindakan para sahabat, dan Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam sendiri telah menyongkel mata orang-orang Uraniyyin dengan besi panas, Abu Bakar juga telah membakar para pemberontak dengan api di hadapan para sahabat, Khalid Ibnul Walid telah membakar sejumlah orang murtad dengan api, dan mayoritas ulamna Madinah membolehkan pembakaran benteng dan kapal berikut para penumpangnya, ini dikatakan oleh An Nawawaiy dan Al Auza’iy”
Di dalam Aunul Ma’bud, Al Qasthalaniy berkata: “Salaf telah berselisih dalam masalah pembakaran ini, di mana Umar, Ibnu ‘Abbas dan yang lain membenci hal itu secara muthlaq baik dalam sebab kekafiran atau pada kondisi peperangan atau pada qishash, dan Ali, Khalid Ibnul Walid serta yang lainnya membolehkan hal itu”.
Saya katakan: Ini bila orang-orang kafir tidak melakukan hal ini kepada kaum muslimin, adapun bila mereka melakukannya maka masalahnya berbeda.
Masalah ini adalah tergolong masalah yang diperselisihkan oleh sahabat dan salaful ummah, Shiddiq umat ini dan Al Khalifah Ar Rasyid Ali Ibnu Abi Thalib serta sejumlah sahabat telah melakukannya, sehingga tidak ada ijma di dalam masalah ini sebagaimana yang diklaim oleh sebagian orang.
Sesungguhnya apa yang dilakukan mujahidin di Fallujah adalah setetes di tengah lautan apa yang dilakukan Amerika sejak bertahun-tahun di Iraq, akan tetapi kita sudah terbiasa untuk tidak mendengar suara orang-orang itu kecuali bila ada seorang Amerika mati, adapun bila kaum muslimin dibunuh dan digilas dengan tank-tank serta dibakar dengan roket-roket dan rudal-rudal maka semua diam seribu bahasa!
Saya katakan kepada mujahidin di Iraq:
“Bila kalian membakar, maka kalian memiliki pendahulu dari kalangan khalifah umat ini dan para sahabat Nabi kalian, maka lakukanlah terhadap orang-orang kafir itu apa saja yang bisa menanamkan pada hati mereka rasa takut dan teror, dan jangan sampai mereka melihat pada diri kalian sikap pengecut, rasa takut dan bimbang. Lakukan teror kepada mereka dan goncangkan bumi di bawah kaki mereka dan rebutlah hati mereka dari dada mereka supaya hati kaum mu’minin marasa senang”.
Adapun kaitan tawanan Jepang; maka jepang dengan sikap bantuannya pada Amerika itu telah menjadi Negara Harbiyyah yang sama statusnya dengan Inggris, Spanyol, Australia dan negara lainnya, dan dia-lah yang telah aniaya pada dirinya sendiri, padahal kaum muslimin sudah memberikan peringatan kepadanya namun ia tidak mau mendengar, sehingga para mujahidin boleh membunuh tawanan mereka dan memenggal kepala mereka, dan jangan dihiraukan klaim orang yang mengatakan bahwa tawanan itu adalah warga sipil, karena istilah ini tidak ada di dalam syariat ini, akan tetapi ia adalah istilah orang Barat yang masuk ke tangah umat ini, maka setiap individu laki-laki Jepang yang kafir lagi mampu berperang, maka ia itu boleh dibunuh dan dirampas uangnya…
Adapun wanita tawanan Jepang; maka saya tidak mengetahui ada ulama yang membolehkan membunuhnya bila dia itu tidak memerangi atau punya peran serta dalam memerangi kaum muslimin -seperti menjadi mata-mata atau punya ide atau hal lainnya-, akan tetapi ia itu menjadi sabaya, bila mujahidin ingin menjadikannya sebagai hamba-sahaya maka boleh atau ingin menukarnya dengan tawanan lain juga boleh atau dengan selain tawanan atau melepaskannya tanpa kompensasi apapun -sesuai perbedaan pendapat prihal kebolehan membebaskan begitu saja dengan sebab telah menjadi sabaya-.
Para mujahidin bisa menakar mashalahat dan mafsadah yang diakibatkan dari membunuh orang-orang Jepang itu, dan bila mereka memilih membunuhnya maka hendaknya mereka menjelaskan kepada manusia sebab hal itu dan hendaklah mereka mencela pemerintah Jepang yang telah menceburkan bala tentaranya di dalam peperangan yang mereka tidak punya urusan di dalamnya, untuk memusuhi umat Islam yang tidak pernah mengganggu mereka, di mana bala tentara yang berkoalisi itu membunuhi anak-anak bangsa Iraq dan membakar kepala-kepala mereka (dengan bom), sedangkan balasan itu sejenis dengan perbuatan…!!!
Bila mujahidin memilih untuk membunuh orang-orang jepang itu, hendaknya membunuh dengan pedang atau dengan cara lainnya yang cepat, demi keluar dari perselisihan, dan hendaklah berbuat baik dalam membunuh.
Sesungguhnya Amerika itu tidak mungkin berani lancang kepada umat Islam bila ia mengetahui bahwa pada umat ini ada pihak yang akan memberikan pembalasan berlipat, karena ia mengetahui bahwa ia itu menginvasi kita dan kita tidak menginvasinya, ia membunuh kita dan kita tidak membunuhnya, serta ia menghancurkan rumah-rumah kita sedang kita tidak berani terhadapnya, ia datang dengan segala perlengkapan perangnya untuk menduduki negeri-negeri kita, memperkosa kehormatan-kehormatan kita, menjarah harta-harta kita dan memerangi kita karena dien yang kita anut.
Demi Allah seandainya Pedang Allah Khalid Ibnul Walid hidup, tentu ia mati karena kedongkolan terhadap realita yang dialami mayoritas kaum pria umat ini yang tidak cakap berbuat kecuali menangis dan menunggu kematian di rumah.
Orang-orang kafir tidak akan keluar dari negeri-negeri kaum muslimin kecuali dengan pembunuhan, penteroran dan penebaran rasa takut terhadap mereka, sebagaimana yang terjadi di Afghanistan dan Somalia.
__________________________
Diambil dari tulisan Syaikh Husen Ibnu Mahmud, tapi tidak semuanya diterjemahkan, karena hanya saya terjemahkan materi yang berkaitan dengan masalah pembakaran saja (Pent.), dan Bagi yang mau lengkap silahkan buka ini:
Selesai diterjemahkan:
Abu Sulaiman Al Arkhabiliy
14 Rabi’ Ats Tsaniy 1436H
NK KK

Senin, 30 Maret 2015

Jika kamu tidak dapat menemukan IED atau peluru, kemudian keluar seorang kafir Amerika, Prancis, atau salah satu sekutu mereka maka pukullah kepalanya dengan batu, atau sembelihlah dia dengan pisau, atau tabraklah dengan mobilmu, atau lemparkanlah dia dari tempat yang tinggi, atau cekiklah, atau racunilah!
Tidaklah engkau kekurangan atau terhina. Jadikanlah sloganmu (mottomu): “Saya tidak akan selamat jika penyembah salib dan anshor thaghut selamat.”
Jika kamu tidak mampu melakukannya, maka bakarlah rumahnya atau mobilnya atau bisnisnya. Atau rusaklah tanamannya!
Jika kamu tidak mampu melakukannya, maka ludahilah wajahnya!

Sesungguhnya Rabb-mu Benar-Benar Mengintai



Bismillahirrahmanirrahim

Mu-assasah Al Furqan Lil Intaj Al I’lamiy
Menampilkan:

Statement Asy Syaikh Al Mujahid “Abu Muhammad Al ‘Adnaniy Asy Syamiy”-Hafidlahullah-
Juru Bicara Resmi Daulah Islamiyyah

Dengan Judul:

“Inna Rabbaka Labilmirshaad”


“Sesungguhnya Rabb-mu Benar-Benar Mengintai”


Alih Bahasa: Abu Sulaiman Al Arkhabiliy


Segala puji hanya bagi Allah Yang Maha Kuat lagi Maha Kokoh. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi yang diutus dengan pedang sebagai rahmat bagi sekalian alam.
Amma Ba’du:
Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman:

كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوحٍ وَالْأَحْزَابُ مِن بَعْدِهِمْ وَهَمَّتْ كُلُّ أُمَّةٍ بِرَسُولِهِمْ لِيَأْخُذُوهُ وَجَادَلُوا بِالْبَاطِلِ لِيُدْحِضُوا بِهِ الْحَقَّ فَأَخَذْتُهُمْ فَكَيْفَ كَانَ عِقَابِ

“Sebelum mereka, kaum Nuh dan golongan-golongan yang bersekutu sesudah mereka telah mendustakan (rasul) dan tiap-tiap umat telah merencanakan makar terhadap rasul mereka untuk menawannya dan mereka membantah dengan (alasan) yang batil untuk melenyapkan kebenaran dengan yang batil itu; karena itu Aku azab mereka. Maka betapa (pedihnya) azab-Ku?” (Ghafir: 5).
Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman:

وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِينَ كَفَرُواْ لِيُثْبِتُوكَ أَوْ يَقْتُلُوكَ أَوْ يُخْرِجُوكَ وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللّهُ وَاللّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ

“Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.” (Al Anfal: 30).
Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman:

الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُواْ لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَاناً وَقَالُواْ حَسْبُنَا اللّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ فَانقَلَبُواْ بِنِعْمَةٍ مِّنَ اللّهِ وَفَضْلٍ لَّمْ يَمْسَسْهُمْ سُوءٌ وَاتَّبَعُواْ رِضْوَانَ اللّهِ وَاللّهُ ذُو فَضْلٍ عَظِيمٍ إِنَّمَا ذَلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءهُ فَلاَ تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

“(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.” Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (Ali ‘Imran: 173-175).

Penolakan kebenaran dan perolok-olokan terhadapnya, dan pendustaan terhadap penganutnya, makar, pengerahan massa dan ancaman, permusuhan dan penabuhan genderang perang, adalah keadaan orang-orang kafir terhadap Al Haq dan pengikut para rasul sejak dulu. Dorongan-dorongan peperangan itu adalah sangat serupa sepanjang masa, kubu kebatilan yang angkuh lagi sombong, yang menampakkan dirinya sebagai adidaya yang perkasa, yang tidak dikalahkan oleh siapapun dan tidak ada yang bisa bertahan di hadapannya siapapun yang melawan, padahal pada hakikatnya dia itu dipenuhi rasa ketakutan dan kekhawatiran, lemah tipu muslihat lagi terhinakan, terhempaskan lagi terkalahkan walaupun dia itu bebas berkeliaran di mana-mana. Statsiun-statsiun, satelit-satelit dan para tukang sihirnya aktif bergerak siang malam dalam rangka melakukan pembelaan baginya, ia memalsukan berbagai kejadian, memutar balik fakta seraya membuat pengkaburan di hadapan manusia, menipu dan membuat provokasi, menyiapkan dan mengerahkan segala tipu muslihat untuk melawan Ahlul Haq, lagi membela Ahlul Bathil dengan segenap kemampuan yang dimiliki berupa kekuatan, pemaksaan dan penindasan, dalam upaya yang putus-asa lagi gagal untuk menghancurkan Al Haq dan menteror para pengikutnya dan mengalahkan mereka, dan itu di setiap masa dan waktu.
Dan kita melihat pengikut para rasul berada di kubu yang lain, sangat sedikit jumlahnya dan sangat minim persenjataannya serta sangat lemah suaranya, akan tetapi kekuatan mereka itu tidak terkalahkan, dan kekuasaan mereka tidak terpatahkan, mereka tegar dalam setiap pertempuran, mereka maju dalam setiap pertarungan, tanpa ada rasa takut dan gemetar, dan di akhir pertarungan mereka meraih kemenangan dan kejayaan, mereka selalu mendapatkan kemenangan sejak pertarungan Nuh ‘alaihissalam dan sampai Allah mewarisi bumi dan semua penghuninya. Dan itu dikarenakan keimanan mereka kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Adidaya, di mana dari-Nya-lah kekuatan mereka dan dengan-Nya-lah kekuasaan mereka, Dia-lah Pencukup mereka dan hanya kepada-Nya-lah mereka bertawakkal, mereka merasa yakin dengan pertolongan-Nya, serta dengan nikmat dan karunia-Nya mereka kembali, dan mereka tidak takut kepada selain-Nya.

Wahai bala-tentara Daulah Islamiyyah, sungguh kalian ini sangat membuat bangga dan pahala kalian atas Allah. Demi Allah sungguh Allah telah membuat lega dada kaum mu’minin dengan tangan-tangan kalian dalam menghajar kaum Rafidlah dan Nushairiyyah, dan dengan kalian Allah telah memenuhi hati orang-orang kafir dan munafiqin dengan kegeraman.
Sungguh kalian ini kebanggaan, siapa kalian ini? Siapa kalian ini wahai bala tentara Daulah Islamiyyah? Dari mana kalian datang? Apa rahasia kalian? Atas dasar apa hati orang-orang Timur dan Barat itu dipenuhi rasa takut dari kalian? Kenapa Amerika dan sekutu-sekutunya gemetaran karena takut dari kalian? Mana pesawat-pesawat kalian? Mana satelit-satelit kalian? Mana rudal-rudal kalian? Mana senjata-senjata pemusnah massal kalian? Kenapa dunia semua berkoalisi untuk memerangi kalian? Dan bangsa-bangsa kafir semua berada di dalam satu parit dalam memerangi kalian? Bahaya apa yang kalian perbuat terhadap Australia yang jauh itu sehingga ia mengirim pasukan besarnya untuk menghadang kalian? Apa urusan Kanada dengan kalian?

Wahai bala-tentara Daulah Islamiyyah dan para pendukungnya di setiap tempat, dengarkanlah dan cermatilah; Bila manusia mendustakan kalian dan menolak Daulah kalian, serta menolak dakwah kalian dan memperolok-olok khilafah kalian, maka Nabi kalian shallallahu ‘alaihi wa sallam-pun telah didustakan, dakwahnya ditolak dan beliau diperolok-olokkan. Bila kaum kalian memerangi kalian dan memfitnah kalian dengan berbagai tuduhan dusta serta mensifati kalian dengan sematan-sematan yang paling busuk, maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam-pun telah diperangi oleh kaumnya, mereka mengusirnya dan menuduhnya dengan tuduhan yang lebih buruk dari apa yang dituduhkan kepada kalian. Bila Ahzab (koalisi berbagai negara) telah bersatu untuk menyerang kalian, maka ahzab-pun dulu telah bersatu untuk memerangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Inilah sunnah (ketentuan baku) Allah Tabaraka wa Ta’ala, apakah kalian mengira bahwa manusia itu akan menyambut kalian dengan senang gembira,

وَلَمَّا يَأْتِكُم مَّثَلُ الَّذِينَ خَلَوْاْ مِن قَبْلِكُم

“Padahal belum datang kepada kalian cobaan seperti apa yang dialami orang-orang terdahulu sebelum kalian,” (Al Baqarah: 214), dan merasakan apa yang mereka rasakan? Tidak sama sekali, sungguh kalian benar-benar akan diguncang dengan berbagai cobaan.

وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ

“Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (Al ‘Ankabut: 3).
Sungguh Allah telah menjayakan kalian setelah sebelumnya dihinakan, dan memberikan kalian kecukupan setelah sebelumnya kalian kekurangan, serta Allah telah memberikan kalian kemenangan walaupun kalian itu lemah dan berjumlah sedikit, dan Dia memperlihatkan kepada kalian bahwa kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah Subhanahu, Dia memberikannya kepada orang yang dikehendaki-Nya pada waktu yang dikehendaki-Nya.
Maka ketahuilah bahwa kita tidak merasa takut dari gelombang serangan pesawat-pesawat, tidak pula dari rudal-rudal jelajah, tidak pula dari drone-drone dan satelit-satelit, tidak pula dari radar-radar dan senjata-senjata pemusnah massal.
Bagaimana, sedangkan Allah Ta’ala telah berfirman:

إِن يَنصُرْكُمُ اللّهُ فَلاَ غَالِبَ لَكُمْ وَإِن يَخْذُلْكُمْ فَمَن ذَا الَّذِي يَنصُرُكُم مِّن بَعْدِهِ وَعَلَى اللّهِ فَلْيَتَوَكِّلِ الْمُؤْمِنُونَ

“Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.” (Ali ‘Imran: 160).
Bagaimana, sedangkan Allah Ta’ala telah berfirman:

وَلاَ تَهِنُوا وَلاَ تَحْزَنُوا وَأَنتُمُ الأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (Ali ‘Imran: 139).
Bagaimana, sedangkan kalian telah membuktikan bahwa kalian ini adalah para pendekar pertempuran lagi ahli peperangan, dalam pembelaan kalian adalah gunung-gunung yang kokoh, dalam penyerangan kalian adalah singa-singa yang garang, kalian menyambut kematian dengan dada-dada terbuka, dan di bawah telapak kaki kalian dunia yang lapuk itu dinjak.
Demi Allah, saya tidak mengetahui seorangpun dari kalian, kecuali dia itu orang yang paling bergegas menyambut setiap gemuruh pertempuran, lagi sangat ambisi untuk mencari posisi kematian di setiap peperangan, dan saya melihat Al Qur’an berjalan hidup di tengah kalian, sungguh kalian ini adalah kebanggaan, orang yang lemah di tengah kalian adalah pendekar dan orang paling belas kasih di antara kalian adalah garang di saat pertempuran, kami tidak mengenal kalian kecuali orang-orang yang memiliki ghairah yang sangat tinggi lagi mudah marah, dan ghairah kalian itu tidak dilakukan kecuali terhadap dienullah, dan kemarahan kalian itu tidak terjadi kecuali di saat kehormatan-kehormatan ajaran Allah dinodai, kalian mengatakan kebenaran dan dengannya kalian berbuat adil, dan kalian mencintai Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta kalian adalah manusia yang paling antusias mengamalkan sunnah Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, keras terhadap orang-orang kafir, saling berkasih sayang di antara kalian, dan kalian tidak takut di jalan Allah celaan orang yang mencela, maka sungguh Allah benar-benar akan menolong kalian, sungguh Allah benar-benar akan menolong kalian, demi Allah, sungguh Allah benar-benar akan menolong kalian. Maka berikanlah jaminan dua hal bagi kami, tentu kami memberikan kepada kalian dengan izin Allah jaminan kemenangan selalu dan tamkin; janganlah kalian berbuat dhalim atau kalian meridloi kedhaliman di mana kalian mendiamkannya dan tidak melaporkannya, dan kalian menjamin diri kalian, janganlah kalian terpesona (dengan kemenangan) dan jangan kalian angkuh, inilah yang kami khawatirkan dari kalian, dan inilah yang kami khawatirkan terhadap kalian. Bila kalian mendapatkan kemenangan, maka sandarkanlah kemenangan itu kepada Allah saja dan berjalanlah dengan penuh ketundukan, kerendahan diri seraya memuji Allah lagi bersyukur kepada-Nya. Dan bila kalian mendapatkan kekalahan, maka sandarkanlah sebabnya kepada diri kalian sendiri dan maksiat-maksiat kalian, dan akuilah kesalahan itu seraya meminta ampunan lagi menyesal. Dan sesungguhnya kami berlepas diri dari kedhaliman yang muncul dari seseorang di antara kalian yang tidak sampai pelaporannya kepada kami, dan kami berlepas diri di hadapan Allah dari orang menutupinya atau mendiamkannya dari kalian.
Kemudian ketahuilah bahwa urusan ini dan segala apa yang ada di dalamnya, bahwa mesti waktu demi waktu terjadi di dalamnya ujian, penyaringan dan pemilihan, karena sungguh telah masuk ke dalam barisan kalian orang-orang yang bukan bagian dari kalian dan para klaimer, dan terjadilah pembauran, sehingga mesti terjadi ujian yang mengeluarkan orang-orang kotor dan membersihkan barisan, kami memohon kepada Allah ampunan dan ‘afiyah. Dan telah muncul dari sebagian jiwa kita rasa ujub dan bangga-diri, dan sebagian kita berbuat aniaya dan berbuat dhalim, sehingga mesti ada pembersihan bagi dosa-dosa itu, dengan harapan kalian ini kembali (kepada Allah).
Sungguh Allah telah mencintai mujahidin, sehingga Dia mesti menjadikan para syuhada di antara mereka, kita memohon kepada Allah agar menjadikan kita bagian dari mereka tanpa terhinakan lagi terkena fitnah.

Wahai bala-tentara Daulah Islamiyyah, bersiaplah kalian untuk menghadang Perang Salib Terakhir, ya ia itu in Syaa Allah adalah perang salib terakhir, dan setelahnya kita dengan izin Allah akan menginvasi mereka dan mereka tidak akan menginvasi kita.
Maka bersiap-siaplah, dikarenakan kalian adalah orang-orang yang pantas mengarunginya, sungguh kaum salibis telah kembali datang dengan serangan salib baru, mereka datang kepada kalian supaya debu-debu itu lenyap, dan awan-awan mendung itu sirna serta kedok-kedok itu terbuka, supaya kepalsuan kebatilan itu terbongkar dan kebenaran itu nampak jelas,

لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَن بَيِّنَةٍ وَيَحْيَى مَنْ حَيَّ عَن بَيِّنَةٍ

“supaya binasa orang yang binasa itu di atas kejelasan dan hiduplah orang yang hidup itu di atas kejelasan.” (Al Anfal: 42)

Maka ketahuilah wahai Amerika, dan wahai para sekutu Amerika, ketahuilah wahai kaum salibis; bahwa urusan itu lebih berbahaya dari apa yang kalian perkirakan dan lebih besar dari apa yang kalian gambarkan, dan kami telah memberitahukan kepada kalian bahwa kita sekarang ini berada di zaman yang baru, di dalam negara yang bala-tentara dan para pendukungnya adalah tuan-tuan bukan budak-budak, kaum yang sepanjang masa tidak mengenal kekalahan, dan hasil peperangannya sebelum ia dimulai sudah dipastikan, mereka tidak bersiap-siap untuk melakukan peperangan sejak zaman Nuh kecuali mereka itu meyakini kemenangan, sedangkan keterbunuhan itu di dalam perhitungan mereka adalah kemenangan, dan di sinilah rahasianya tersembunyi, di mana kalian ini memerangi kaum yang tidak pernah dikalahkan, mereka itu menang atau terbunuh, sedangkan kalian wahai kaum salibis adalah rugi dalam dua keadaan itu, dikarenakan kalian tidak mengetahui bahwa tidak seorangpun terbunuh dari kami kecuali Allah menghidupkan dengan darahnya itu orang-orang yang mati, dan tidak terbunuh seorangpun dari kami kecuali dia itu meninggalkan setelah kepergiannya kisah yang dengan penuturannya terbangunlah kaum muslimin dari ketertiduran. Di mana kamu melihat orang yang lemah di antara kami dan yang tidak memiliki pengalaman di dalam peperangan dan pertempuran serta yang mengira bahwa dia tidak bisa memberikan sedikitpun manfaat materi di atas bumi ini, yang tidak memiliki tujuan kecuali dia itu terbunuh supaya dengan darahnya dia menerangi jalan, sehingga menjadi hiduplah dengan penuturan kisahnya itu banyak hati manusia generasi demi generasi, seraya dia menjadikan dari jasad dan serpihan tubuhnya itu jembatan yang melintas di atasnya orang-orang yang terbangun sesudahnya. Sungguh dia telah memahami hal ini, bahwa kehidupan umatnya itu hanyalah dengan darah dan ‘izzah umatnya ini dengan darah, sehingga dia berjalan dengan dada terbuka dan kepala telanjang menuju kematian seraya mencari kehidupan dan ‘izzah. Kemudian bila dia kembali maka dia jaya dengan kemenangan, merdeka, jaya, mulia lagi sebagai tuan. Dan bila dia terbunuh maka dia menerangi jalan bagi yang sesudahnya dan dia berlalu menuju Rabb-nya sebagai syahid lagi orang yang berbahagia, sedang dia sudah mengajari orang yang sesudahnya bahwa ‘izzah dan kemuliaan serta kehidupan itu hanyalah dengan jihad dan qital, dan bahwa kehinaan dan kenistaan serta kematian itu hanyalah dengan ridlo dengan sikap pengekoran.

Wahai kaum salibis, kalian telah memahami bahaya Daulah Islamiyyah, akan tetapi kalian tidak mengetahui cara penanganan dan kalian tidak akan mengetahui cara penanganan, dikarenakan ia itu tidak ada cara penanganan, di mana dengan memeranginya maka ia malah menjadi kuat dan kokoh, dan dengan membiarkannya maka ia semakin gemilang dan meluas. Dan bila Obama telah menjanjikan kepada kalian kekalahan Daulah Islamiyyah, maka sungguh Bush sebelumnya telah berdusta juga, dan Rabb kami ‘Azza wa Jalla telah menjanjikan kemenangan kepada kami, dan inilah kami diberikan kemenangan, dan Rabb kami akan selalu memberikan kemenangan buat kami, Maha Suci Allah, Dia tidak menyelisihi janji. Dan sesungguhnya kami menjanjikan kepada kalian dengan izin Allah, bahwa serangan ini adalah akhir serangan kalian, dan ia akan hancur dan kecewa, sebagaimana serangan-serangan kalian dahulu juga telah hancur dan kecewa, akan tetapi kali ini adalah bahwa kami adalah pihak yang akan menginvasi kalian sesudahnya dan kalian tidak akan menginvasi kami selamanya, dan kami akan menaklukan Roma kalian, menghancurkan salib-salib kalian dan menawan wanita-wanita kalian dengan izin Allah Ta’ala. Inilah janji Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada kami, Dia tidak akan menyelisihi janji-Nya. Bila kami tidak mendapatkannya, maka anak-anak kami atau cucu-cucu kami yang akan mendapatkannya, dan mereka menjual anak-anak kalian di Pasar Nakhasa sebagai budak. Dari Abdullah ibnu ‘Amr Ibnu Al ‘Ash radliyallahu ‘anhuma, berkata: Kami dahulu berada di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mencatat apa yang beliau katakan, maka beliau ditanya:

أى المدينتين تفتح أولا القسطنطينية أو رومية ؟ فقال رسول الله صل الله عليه وسلم : مدينة هرقل تفتح أولا : يعني قسطنطينية

“Kota mana dari dua kota itu yang lebih dahulu ditaklukan, apakah Kostantinopel ataukah Roma?” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Kota Heraklius ditaklukkan lebih dahulu, yaitu Kostantinopel.” (Diriwayatkan oleh Al Hakim di dalam Al Mustadrak, sesuai dengan syarat Asy Syaikhain dan dishahihkan oleh Al Imam Adz Dzahabiy).

Maka kerahkanlah wahai kaum salibis, kerahkan, siapkan dan bersuka citalah, buatlah makar, persenjatailah dan buatlah persiapan perang, bombardirlah, membunuhlah dan hancurkanlah, hal itu tidak akan ada guna bagi kalian, karena sesungguhnya kalian akan dikalahkan, hal itu tidak ada guna bagi kalian, karena Rabb kami Yang Maha Kuasa lagi Maha Perkasa telah memberikan janji kemenangan bagi kami dan kekalahan kalian. Kirimkanlah bagi wakil-wakil kalian dan anjing-anjing kalian persenjataan dan segala perlengkapan, dan bekalilah mereka dengan peralatan-peralatan yang paling canggih, perbanyaklah, dikarenakan ia itu -dengan izin Allah- akan berakhir menjadi ghanimah di tangan-tangan kami. Kalian akan menginfakkannya kemudian kalian akan menyesal sendiri dan akhirnya kalian akan dikalahkan. Ini dia tank-tank kalian, peralatan-peralatan kalian, persenjataan kalian, dan perlengkapan kalian telah berada di tangan kami, Allah telah mengkaruniakannya kepada kami, yang dengannya kami memerangi kalian. Maka matilah kalian dengan kegeraman kalian!

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّواْ عَن سَبِيلِ اللّهِ فَسَيُنفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ وَالَّذِينَ كَفَرُواْ إِلَى جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam neraka Jahanamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan,” (Al Anfal: 36).

Wahai Obama, wahai Keledai Yahudi, terhinalah kamu, terhinalah kamu dan kecewalah kamu wahai Obama. Apakah ini maksimal kemampuan kamu di dalam serangan ini? Apakah Amerika sudah sampai pada kondisi lemah dan ketidakmampuan semacam ini? Apakah Amerika dan seluruh koalisinya dari kalangan salibis dan komunis sudah tidak mampu turun ke darat? Apakah kalian wahai kaum salibis belum mengerti juga bahwa peperangan lewat wakil-wakil kalian itu sama sekali tidak berguna bagi kalian, dan ia itu tidak akan berguna? Apa kamu tidak mengetahui wahai keledai yahudi bahwa peperangan itu tidak bisa dituntaskan dari udara, ataukah kamu ini mengira bahwa kamu lebih pintar dari Bush si dungu kalian yang ditaati, di saat mendatangkan bala-tentara salib dan dia menjadikan mereka berada pada jarak tembak para mujahidin di darat? Tidak sama sekali, justru kamu lebih dungu darinya. Kamu wahai Obama telah mengklaim penarikan pasukan dari Iraq 4 tahun yang lalu, dan pada saat itu kami katakan bahwa kalian itu adalah para pendusta, kalian belum menarik pasukan, dan bila kalian menarik pasukan juga maka pasti kalian akan kembali nanti, akan kembali walau setelah waktu tertentu. Inilah buktinya kalian itu belum menarik pasukan, akan tetapi kalian ini hanyalah bersembunyi dengan sebagian kekuatan kalian di belakang wakil-wakil kalian dan sisanya kalian tarik mundur, dan sungguh kekuatan kalian akan kembali datang lagi dengan jumlah yang lebih besar dari yang sebelumnya, sungguh kalian akan kembali datang lagi dan wakil-wakil kalian itu sama sekali tidak berguna. Dan bila kalian tidak mampu datang kembali, maka sungguh kami benar-benar akan mendatangi kalian di tengah negeri kalian sendiri dengan izin Allah. Dan hari ini kamu wahai Keledai Yahudi telah mengklaim bahwa Amerika tidak akan ikut serta perang di darat, tidak benar, justru Amerika akan ikut serta di darat dan berduyun-duyun, dan ia akan turun ke darat dan ia digiring menuju kematiannya, kuburannya, dan kehancurannya. Dan kamu Obama, telah mengklaim bahwa tangan Amerika itu panjang bisa mencapai kemana saja wilayah yang diinginkannya, maka ketahuilah bahwa pisau kami tajam lagi keras, memotong tangan dan memenggal leher. Dan sesungguhnya Rabb kami Jalla Fi ‘Ulaahu itu mengawasi kalian.

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍ إِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادِ الَّتِي لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِي الْبِلَادِ وَثَمُودَ الَّذِينَ جَابُوا الصَّخْرَ بِالْوَادِ وَفِرْعَوْنَ ذِي الْأَوْتَادِ الَّذِينَ طَغَوْا فِي الْبِلَادِ فَأَكْثَرُوا فِيهَا الْفَسَادَ فَصَبَّ عَلَيْهِمْ رَبُّكَ سَوْطَ عَذَابٍ إِنَّ رَبَّكَ لَبِالْمِرْصَادِ

“Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum Ad? (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi, yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain, dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah, dan kaum Firaun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak), yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri, lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu, karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab, sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.” (Al Fajr: 6-14)

فَأَمَّا عَادٌ فَاسْتَكْبَرُوا فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَقَالُوا مَنْ أَشَدُّ مِنَّا قُوَّةً أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّ اللَّهَ الَّذِي خَلَقَهُمْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يَجْحَدُونَ فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًا صَرْصَرًا فِي أَيَّامٍ نَّحِسَاتٍ لِّنُذِيقَهُمْ عَذَابَ الْخِزْيِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلَعَذَابُ الْآخِرَةِ أَخْزَى وَهُمْ لَا يُنصَرُونَ

“Adapun kaum `Aad maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata: “Siapakah yang lebih besar kekuatannya dari kami?” Dan apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya dari mereka? Dan adalah mereka mengingkari tanda-tanda (kekuatan) Kami. Maka Kami meniupkan angin yang amat gemuruh kepada mereka dalam beberapa hari yang sial, karena Kami hendak merasakan kepada mereka itu siksaan yang menghinakan dalam kehidupan dunia. Dan sesungguhnya siksaan akhirat lebih menghinakan sedang mereka tidak diberi pertolongan.” (Al Fushshilat: 15-16).

Wahai bangsa Amerika, wahai orang-orang Eropa; sesungguhnya Daulah Islamiyyah itu tidak mendahului menyerang kalian sebagaimana yang di-image-kan kepada kalian oleh pemerintah-pemerintah dan media-media kalian, kalianlah yang lebih dahulu berbuat aniaya kepada kami, sedangkan orang yang memulai itu adalah yang lebih dhalim, dan kalian akan membayar harganya dengan mahal, kalian akan membayar harganya, di saat hancur ekonomi kalian, kalian akan membayar harganya, di saat mereka mengirim anak-anak kalian untuk memerangi kami, dan benar-benar mereka akan pulang kembali ke tengah kalian dalam kondisi cacat tidak berdaya atau di dalam peti-peti mayat atau mengalami gangguan jiwa, kalian akan membayar harganya, di saat orang di antara kalian merasa ketakutan untuk bepergian ke negeri manapun, bahkan kalian akan membayar harganya, di saat kalian berjalan di jalan-jalan raya kalian seraya kalian tengok kanan kiri karena takut dari kaum muslimin, dan kalian tidak merasa aman termasuk di kamar tidur kalian. Kalian akan membayar harganya, di saat pasukan salib kalian ini hancur dan kami setelahnya langsung menginvasi kalian di negeri-negeri kalian sendiri, sehingga setelahnya kalian tidak bisa berbuat aniaya kepada siapapun sesudahnya. Kalian akan membayar harganya, sedangkan kami -dengan izin Allah- telah menyiapkan untuk kalian apa yang membuat bencana bagi kalian.

Wahai kaum muslimin, Amerika di awal perang salibnya ini telah mengklaim bahwa ia itu melindungi kepentingan-kepentingannya di Arbil dan di Baghdad dan menjaga warganya, kemudian nyata jelas kerancuannya dan nampak kepalsuan klaimnya, di mana dia mengklaim bahwa dia dengan serangan-serangannya itu ingin melindungi para pengungsi dan orang-orang yang terusir di Iraq serta melindungi warga-warga sipil. Kemudian nampak jelas di hadapannya bahwa masalahnya itu lebih berbahaya dan lebih besar dari apa yang dia perkirakan, maka dia pura-pura menangisi kaum muslimin di Syam dan dia menjanjikan akan memberikan bantuan dan pertolongan bagi mereka, dan menjanjikan akan menyelamatkan mereka dari para teroris. Dan di sisi lain Amerika dan para sekutunya itu tetap hanya menonton apa yang diderita kaum muslimin akibat kejahatan Nushairiyyah, seraya bahagia dengan pembunuhan, pengusiran dan penghancuran, tanpa peduli dengan ratusan ribu korban terbunuh, terluka dan ditahan, dan jutaan kaum muslimin yang terusir baik pria, wanita dan anak-anak di setiap tempat akibat kejahatan Yahudi, salibis, Rafidlah, Nushairiyyah, Hindu, komunis dan kaum murtaddin di Palestina, Yaman, Suriah, Iraq, Mesir, Tunisia, Libya, Burma, Nigeria, Somalia, Afghanistan, Indonesia, India, China, Kaukasus serta tempat lainnya. Perasaan Amerika itu tidak tergerak dengan kelaparan dan pengepungan bertahun-tahun di Suriah, dan ia menutup mata dari curahan birmil pembunuhan dan kehancuran, dan ia tidak memiliki rasa iba kemanusian, sedang ia melihat pemandangan ketakutan pada anak-anak dan para wanita kaum muslimin yang susah bernafas lagi matanya terbelalak akibat bom kimia Nushairiyyah, yang mana pemandangan-pemandangan semacam itu masih terus terjadi setiap hari, sehingga terbongkarlah sandiwara pemusnahan senjata kimia milik Nushairiyyah Anjing-Anjing penjaga Yahudi. Perasaan dan nilai kemanusian Amerika dan sekutu-sekutunya itu tidak tergerak terhadap hal ini semua, dan mereka menutup telinga mereka dari jeritan orang-orang lemah yang meminta tolong dan mereka menutup mata mereka dari pembantaian kaum muslimin di negeri-negeri itu selama bertahun-tahun.
Kemudian tatkala kaum muslimin itu memiliki Daulah melindungi mereka dan membalas kejahatan terhadap mereka dengan yang setimpal, maka menangislah Amerika dan Salibis dengan air mata buaya, dan pura-pura menangisi ratusan bala tentara Rafidlah dan Nushairiyyah yang jahat yang ditawan di dalam peperangan dan dibunuh oleh Daulah Islamiyyah. Dan hati Amerika dan sekutu-sekutunya merasa iba terhadap sebagian tokoh busuk dari kalangan para antek, intel dan murtaddin, yang dieksekusi oleh Daulah Islamiyyah. Amerika dan sekutunya juga berang atas pengrajaman pezina, pemotongan tangan pencuri, pemenggalan leher tukang sihir dan orang murtad, maka Amerika bangkit marah dan bangkit marah pula sekutu-sekutunya untuk menyelamatkan dunia dari teror dan kekejaman Daulah Islamiyyah -begitu mereka klaim-. Maka mereka mengerahkan segala media massa di dunia ini dan ia menggunakan semuanya untuk membela kebatilan, membuat pengkaburan di hadapan manusia, dan membuat image di hadapan manusia bahwa Daulah Islamiyyah itu adalah sumber kejahatan dan biang kerusakan, dan bahwa ia itu adalah yang mengusir manusia dan membinasakan mereka serta yang membunuh orang-orang yang tidak memerangi dan yang menangkapi mereka serta yang menghancurkan rumah-rumah, memporak-porandakan kota-kota serta yang membuat ketakutan anak-anak dan para wanita yang dalam kondisi aman. Dan media-media itu menggambarkan bahwa kaum salibis itu adalah manusia pilihan yang menebar kasih sayang, orang mulia dan berbudi, orang-orang yang memiliki ghairah dan kepedulian yang peduli terhadap islam dan kaum muslimin dari kejahatan dan pengrusakan Khawarij yang ada di Daulah Islamiyyah -begitu mereka klaim-, sampai-sampai si tua bangka Kerry menjadi ahli fiqh yang memberikan fatwa kepada manusia bahwa Daulah Islamiyyah itu membuat buruk citra Islam dan bahwa apa yang dilakukan Daulah itu bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam, dan bahwa Daulah Islam itu adalah musuh Islam. Dan keledai Yahudi Obama itu berubah menjadi Syaikh lagi mufti dan dai islam yang menghati-hatikan manusia seraya memberikan wejangan dan membela-bela Islam, sembari mengatakan bahwa Islam itu berlepas diri dari Daulah Islamiyyah, dan itu di sela-sela enam statemennya dalam satu bulan, semuanya tentang bahaya Daulah Islamiyyah. Sungguh mereka itu telah berubah menjadi para fuqaha, mufti, syaikh dan pemberi wejangan, yang membela-bela Islam dan penganutnya. Dan nampaknya bahwa mereka itu sudah tidak percaya dengan kemampuan dan ketulusan para tukang sihir mereka; berupa Hai-ah Kibar Ulama Penguasa yang merupakan Anshar para thaghut.

Wahai kaum muslimin, Amerika dengan armada salibisnya itu tidak datang untuk menyelamatkan kaum muslimin, dan ia tidak mengeluarkan dananya di saat ia menderita kehancuran ekonominya dan kesulitannya untuk melatih dan mempersenjatai Shahawat di Syam dan Iraq karena rasa iba dan rasa kasian terhadap mujahidin dari kekejaman Khawarij dan sebagai pembelaan bagi mereka -begitu klaim mereka-,

يَا لَيْتَ قَوْمِي يَعْلَمُونَ

“Oh andai kaumku itu mengetahui.” (Yasin: 26).
Apakah kaum salibis itu bangkit untuk membantu dan menolong mujahidin fi sabilillah dalam rangka menyelamatkan mereka dari Khawarij?
Hiduplah lama tentu engkau melihat hal yang menakjubkan, kasian kaumku, kapan mereka itu mengambil pelajaran. Allah Ta’ala berfirman:

مَّا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُواْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَلاَ الْمُشْرِكِينَ أَن يُنَزَّلَ عَلَيْكُم مِّنْ خَيْرٍ مِّن رَّبِّكُمْ

“Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu.” (Al Baqarah: 105).
Dan Allah Ta’ala berfirman tentang ahli kitab:

وَلاَ يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّىَ يَرُدُّوكُمْ عَن دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُواْ

“Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup.” (Al Baqarah: 217).
Amerika tidak datang kecuali untuk memerangi Islam dan kaum muslimin, dan ia tidak mengumpulkan sekutu-sekutunya dan mengeluarkan dananya kecuali dalam rangka menghancurkan kekuatan mujahidin.
Ini adalah firman Allah, dan itu adalah klaim-klaim kaum salibis, maka siapa yang kalian percayai wahai kaum muslimin?  Apa kalian tidak berpikir? Hati kaum salibis tidak terenyuh, dan perasaan mereka tidak tergerak serta air mata mereka tidak bercucuran kecuali di saat mereka melihat bala tentara Rafidlah Shafawiyyah yang merupakan wakil mereka di dalam peperangan Iraq hancur oleh pukulan-pukulan mujahidin dan bala tentara mereka kocar-kacir melarikan diri bagaikan tikus-tikus, dan mereka dilibas bagaikan serangga di bawah kaki para muwahhidin. Sungguh Amerika telah kalap dan sekutu-sekutunya telah kehilangan akal, di saat militer Nushairiyyah yang merupakan anjing penjaga Yahudi mulai hancur ketakutan lagi kocar-kacir di hadapan serangan mujahidin. Dan hati Amerika dan sekutu-sekutunya terenyuh di saat melihat sekumpulan bala tentara Nushairiyyah digiring oleh bala tentara Daulah Islamiyyah bagaikan binatang ternak dan disembelih bagaikan kambing di dalam peperangan terbesar yang mana Nushairiyyah mengalami kerugian di dalam sejarah mereka yang kelam, supaya setelahnya gerak Daulah Islamiyyah meluncur menuju Damaskus, saat itu saja. Sungguh kaum salibis telah mengetahui begitu besarnya bahaya, di saat itu saja, perasaan mereka tergerak, dan terenyuh rasa ibanya, saat itu saja, hati mereka terluka, dan berderailah air mata mereka, saat itu saja, mereka merasakan kepedihan dan rasa sakit, saat itu saja, Amerika dan sekutu-sekutunya bangkit dengan penuh kekalutan dan mereka berteriak histeris: “Yahudi, Yahudi, selamatkan yahudi.” Untuk itu mereka datang, dan inilah tujuan dari pengerahan pasukan, oh seandainya kaumku mengetahui, andai kaumku mengetahui.
Sungguh telah nampak hakikat penolakan dan perlawanan itu secara jelas, di mana Nushairiyyah dan Rafidlah tidak kuasa menahan dirinya, maka Nushairiyyah pun terang-terangan meminta bantuan Amerika dan mempersilahkannya untuk menyerang Daulah Islamiyyah seraya melupakan klaim kedaulatannya, kekuatannya dan image kemampuannya, serta permusuhannya yang palsu terhadap Amerika. Begitu juga Iran, di mana nampaklah persekutuannya dengan Syaitannya yang terbesar, di mana si tua bangka Kerry akhirnya menegaskan bahwa Iran memiliki peranan di dalam memerangi Daulah Islamiyyah. Maka nampaklah hakikat yang sebenarnya bahwa penolakan itu adalah penolakan dari memerangi yahudi dan salibis, dan bahwa perlawanan itu adalah perlawanan terhadap Islam dan mujahidin.

Wahai Ahlussunnah di Iraq, sudah saatnya kalian mengambil  pelajaran dari kejadian-kejadian di masa lalu, dan bahwa Rafidlah itu tidak ada bermanfaat baginya kecuali pemotongan jakun dan pemenggalan leher, mereka membuat pemukiman sampai mereka memiliki kekuasaan, mereka menyembunyikan kedengkian mereka terhadap Ahlussunnah, serta menyembunyikan kedongkolan dan permusuhan mereka terhadap Ahlussunnah, membuat makar terhadap mereka, membuat konspirasi terhadap mereka, menipu dan mempedaya mereka, serta menampakkan di hadapan mereka kecintaan dan menjilat-jilat kepada mereka, selama Ahlussunnah itu kuat, mereka berkompetisi dan berlomba-lomba serta berupaya sekuat tenaga untuk melemahkan mereka di saat Ahlussunnah itu sama kuatnya dengan mereka. Kemudian bila suatu hari mereka unggul di atas Ahlussunnah, maka mereka mulai memamerkan taring mereka dan menampakkan cakar-cakar mereka serta mulai menindas dan mengintimidasi Ahlussunnah, membunuhi mereka dan menghinakan mereka. Inilah sejarah ada di hadapan kalian wahai Ahlussunnah, maka silahkan kalian membacanya, dan perhatikanlah bagaimana seringnya kaum Rafidlah itu melakukan makar terhadap Ahlussunnah, apa yang mereka lakukan terhadap Ahlussunnah bila mereka itu berkuasa, bacalah sejarah mereka dan perhatikanlah realita mereka sekarang. Sungguh si pecundang Nuri telah menampakkan kepada kalian wajah hakiki mereka, maka janganlah kalian terpedaya oleh ular baru mereka yang menampakkan kelembutan sikap dan keindahan tutur kata, dan sungguh kalian telah tersengat bisa dari lobang klaim kompromi dengan Nuri yang pecundang, maka hati-hatilah.

Wahai keluarga-keluarga kami di Syam, inilah hakikat kebenaran hari-demi hari semakin jelas di hadapan kalian, dan ambillah pelajaran dari apa yang menimpa keluarga kita di Iraq, dikarenakan sejarah itu selalu berulang. Sungguh kaum salibis telah memulai dengan membentuk militer Shafawiyyah di Iraq dengan melatih kader-kadernya di Yordania, dengan beberapa ribu, sebagaimana sekarang ia dikumpulkan di dekat Syam, maka apa yang didapatkan Ahlussunnah dari bala tentara itu selain pemberian kesempatan bagi Rafidlah untuk menguasai leher dan harta mereka, sehingga mereka merasakan kehinaan, kenistaan dan kesengsaraan dari bala tentara itu selama sepuluh tahun. Kemudian apa yang didapatkan anak-anak Ahlussunnah dari masuk ke dalam barisan tentara itu selain kemurtaddan dari agama Allah, perobohan rumah-rumah mereka dan pemenggalan leher-leher mereka, sedangkan orang yang hidup di antara mereka maka ia hidup dalam ketakutan terus menerus, dan dia tidak mengetahui kapan dia itu menjadi sasaran tembakan, atau badannya itu dihancurkan berkeping-keping oleh bom tempel, atau dipanggang oleh ranjau atau bom, atau dibunuh oleh peredam atau lehernya dipotong oleh belati, atau kapan dia pulang terus melihat rumahnya ternyata sudah dihancurkan. Kemudian di jalan apa semua ini dilakukan? Maka ambillah pelajaran wahai orang-orang yang berakal!

وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُم مِّن قَرْنٍ هُمْ أَشَدُّ مِنْهُم بَطْشًا فَنَقَّبُوا فِي الْبِلَادِ هَلْ مِن مَّحِيصٍ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لِمَن كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ

“Dan berapa banyaknya umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka yang mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini, maka mereka (yang telah dibinasakan itu) telah pernah menjelajah di beberapa negeri. Adakah (mereka) mendapat tempat lari (dari kebinasaan)? Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.” (Qaaf: 36-37).
Maka waspadalah wahai Ahlussunnah, tidaklah bala tentara yang disiapkan oleh Dinasti Salul sekarang ini kecuali anjing-anjing baru penjaga yahudi dan tongkat di tangan kaum salibis untuk menghantam Islam dan mujahidin.

Oleh sebab itu kami berpesan kepada mujahidin di Syam agar mentargetkan setiap orang yang menjadi anggota bala tentara itu atau berniat untuk mendaftarkan diri menjadi anggota, sedangkan orang yang memberikan peringatan itu telah mengutarakan alasan. Dan adapun Shahawat dan para juru bicaranya dari kalangan politikus, maka mereka tidak akan bisa menyembunyikan hakikat dirinya setelah hari ini, dan ia akan nampak jelas, dan bahwa ia itu adalah shahawat yang merupakan sepatu kaum salibis, maka berkumpullah kalian di sekeliling mujahidin wahai Ahlussunnah di Syam, dan laranglah anak-anak kalian dari bergabung dengan tentara dan shahawat, maka kebaikan macam apa yang ada pada bala tentara yang dibentuk oleh kaum salibis dan mereka latih di dalam pangkuan para thaghut, cegahlah anak-anak kalian. Dan barangsiapa yang menolak larangan, maka dia jangan mencela kecuali pada dirinya sendiri bila datang suatu hari di mana dia menggali lobang kuburannya oleh tangan dia sendiri, dan kepalanya dipenggal, dan rumahnya dirobohkan. Orang yang bahagia adalah orang yang mengambil pelajaran dari orang lain. Sungguh ‘izzah itu milik Allah, milik Rasul-Nya dan milik kaum mu’minin, dan akibat akhir yang baik itu adalah bagi orang-orang yang bertaqwa.

Dan kami tidak lupa sebelum mengakhiri ini, untuk memuji saudara-saudara kami mujahidin di Sinai, sungguh harapan telah bersinar di bumi Kinanah dan telah nampak kabar gembira di Mesir dengan operasi-operasi mereka yang penuh berkah terhadap para pengawal Yahudi bala tentara As Sisi Fir’aun yang baru. Teruslah kalian berjalan di atas manhaj ini, inilah jalan yang lurus, semoga Allah melimpahkan barakah kepada kalian, cerai-beraikanlah dengan menumpas mereka orang-orang yang ada di belakang mereka di mana saja kalian mendapatkan mereka, pasanglah ranjau-ranjau di jalan-jalan, serbulah markas-markas mereka, dobraklah rumah-rumah dengan tiba-tiba, dan penggallah leher-leher mereka, jangan biarkan mereka mendapatkan rasa aman, burulah mereka di mana saja mereka berada, rubahlah dunia mereka menjadi rasa takut dan neraka, dan keluarkanlah anak istri mereka dari rumah-rumah mereka dan kemudian ledakkanlah rumah-rumah mereka itu. Janganlah kalian mengatakan bahwa ia itu fitnah, namun fitnah itu adalah mereka dibela-bela oleh suku-suku mereka dan tidak berlepas diri dari mereka, Allah Ta’ala berfirman:

قَالَ يَا نُوحُ إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ إِنَّهُ عَمَلٌ غَيْرُ صَالِحٍ

“Allah berfirman: “Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatannya) perbuatan yang tidak baik.”.” (Huud: 46), dan berfirman:

إِلاَّ تَفْعَلُوهُ تَكُن فِتْنَةٌ فِي الأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ

“Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (Al Anfal: 73).

Dan kepada ikhwan kami al muwahhidin di Libya tercinta; sampai kapan cerai-berai dan gontok-gontokkan ini, sudah saatnya kalian menyatukan barisan-barisan kalian dan mengumpulkan kelompok-kelompok kalian serta menyatukan kalimat kalian, serta merapatkan barisan kalian, dan mengenal siapa yang bersama kalian dan siapa yang menjadi lawan kalian, karena tafarruq kalian ini adalah berasal dari syaitan,

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُم بُنيَانٌ مَّرْصُوصٌ

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (Ash Shaff: 4).

Dan kami mengingatkan kepada muwahhidin di bumi Tunisia yang dirampas agar mereka mengikuti langkah ikhwan mereka di bumi Kinanah, wahai saudara tauhid apa yang kamu tunggu sedangkan para thaghut sudah mengharamkan dakwah atasmu dan menghalangimu dari hijrah serta mereka telah membuka di hadapanmu penjara-penjara kebebasan mereka yang dusta. Mereka menangkapi saudara-saudaramu setiap hari dan membunuh, apa yang kamu tunggu? Apakah kehidupan yang nista dan hina ataukah kamu mencintai dunia dan membenci kematian, berdirilah dan bangkit, karena muwahhid itu adalah tentara walau dia itu sendiri. Mana cucu-cucu Uqbah, Musa dan Thariq?

قَاتِلُوهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللّهُ بِأَيْدِيكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُورَ قَوْمٍ مُّؤْمِنِينَ

 “Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman,” (Atd Taubah: 14).

Adapun Yaman, oh sayang sekali Yaman, oh sayang sekali, oh sayang sekali Shan’a, ia dimasuki oleh kaum Rafidlah Hautsah sedang kulit mereka tidak dibakar oleh ranjau-ranjau dan badan mereka tidak dicabik-cabik oleh rompi-rompi peledak dan bom-bom, apa di Yaman tidak ada orang yang melenyapkan dahaga kami dari Hautsah?

وَإِن تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُونُوا أَمْثَالَكُمْ

“Dan bila kalian berpaling, maka Allah akan mengganti kalian dengan kaum yang lain kemudian mereka tidak menjadi seperti kalian.” (Muhammad: 38).

Wahai muwahhidīn di Eropa, Amerika, Australia, dan Kanada…
Wahai muwahhidīn di Maroko dan Aljazair…
Wahai muwahhidīn di Khorasan, Kaukasus, dan Iran…
Wahai muwahhidīn di manapun di atas muka bumi…
Wahai ikhwah seaqidah…
Wahai ahlu Al wala wal bara…
Wahai Anshor Daulah Islamiyyah…
Wahai orang yang telah berbai’at kepada Khalifah Ibrāhīm di manapun…
Wahai orang yang mencintai Daulah Islamiyyah…
Wahai orang yang mendukung Khilafah…
Wahai orang menganggap dirinya sebagai junud dan anshornya (Daulah Islamiyyah)…
Daulah kalian sedang menghadapi kampanye Perang Salib Baru. Maka wahai muwahhid di manapun kalian berada, apa yang akan kalian lakukan untuk menolong ikhwan kalian? Apa yang kalian tunggu sedangkan orang-orang telah terbelah menjadi dua perkemahan, dan suhu perang yang terus meningkat dari hari ke hari?

Wahai muwahhid, kami memanggil kalian untuk membela Daulah Islam, puluhan negara telah berkumpul untuk menyerangnya, mereka memulai perang mereka melawan kita di segala bidang. Maka bangkitlah wahai muwahhid. Bangkit dan belalah Daulah kalian dari tempat kalian di manapun kalian berada. Bangkit dan tolonglah saudara-saudara muslim kalian, sesungguhnya rumah, keluarga, dan kekayaan mereka terancam dan dianggap halal oleh musuh-musuh mereka. Mereka menghadapi pertempuran yang menentukan dari pertempuran penting dalam sejarah Islam. Jika umat Islam dikalahkan, mereka akan dipermalukan sedemikian rupa dengan penghinaan yang tidak ada bandingannya. Dan jika kaum muslimin menang -dan ini hanya dengan izin Allah- mereka akan dihormati dengan semua kehormatan di mana umat Islam akan kembali menjadi tuan dari dunia dan raja-raja di bumi.

Maka wahai muwahhid, jangan biarkan pertempuran ini berlalu begitu saja di manapun kalian berada. Kalian harus menyerang tentara, anshor, dan pasukan tawāghīt tersebut. Serang polisi, keamanan, dan anggota intelijen mereka, serta agen berbahaya mereka. Hancurkan tempat tidur mereka. Persulitlah kehidupan mereka dan buat mereka sibuk dengan diri mereka sendiri. Jika kalian bisa membunuh kafir Amerika atau Eropa -terutama pendengki kotor Perancis- atau Australia, atau Kanada, atau kafir harbi lainnya, termasuk warga negara yang negaranya menandatangani koalisi penyerangan terhadap Daulah Islam, maka tawakkallah kepada Allah, dan bunuhlah dengan cara atau jalan apapun juga! Janganlah meminta saran siapa pun dan janganlah mencari pendapat siapa pun. Bunuhlah kafir itu baik dia itu sipil atau militer, karena hukum mereka sama. Keduanya (sipil dan militer) adalah orang-orang kafir. Keduanya harbi. Keduanya halal harta dan darahnya. Darah menjadi terjaga atau mubah ditumpahkan tidak dilihat dari pakaiannya. Pakaian sipil tidak membuat darah mereka haram ditumpahkan, seragam militer tidak membuat halal darah ditumpahkan. Satu-satunya hal yang membuat darah terjaga dan haram untuk ditumpahkan adalah Islam dan perjanjian (perjanjian damai, dzimmah, dll -pent). Dan menjadi mubah ditumpahkan dengan kekafiran. Barangsiapa muslim maka terjaga darah dan hartanya, dan barangsiapa kafir maka hartanya halal bagi seorang muslim untuk mengambilnya dan darahnya mubah ditumpahkan. Darahnya adalah darah anjing! Tidak berdosa (menumpahkannya), tidak ada diyat atasnya, Allah Ta’ala berfirman:

فَإِذَا انسَلَخَ الأَشْهُرُ الْحُرُمُ فَاقْتُلُواْ الْمُشْرِكِينَ حَيْثُ وَجَدتُّمُوهُمْ وَخُذُوهُمْ وَاحْصُرُوهُمْ وَاقْعُدُواْ لَهُمْ كُلَّ مَرْصَدٍ 

“Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian.” (At Taubah: 5).
Dan berfirman Ta’ala:

فَإِذا لَقِيتُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا فَضَرْبَ الرِّقَابِ

“Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka.” (Muhammad: 4).
Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَا يَجْتَمِعُ كَافِرٌ وَقَاتِلُهُ فِي النَّارِ أَبَدًا

“Orang kafir tidak akan berkumpul dengan pembunuhnya (Mukmin) dalam neraka selama-lamanya.”
Dan bersabda:

مَنْ قَتَلَ كَافِرًا فَلَهُ سَلَبُهُ

“Barangsiapa membunuh orang kafir maka ia boleh mengambil hartanya.”

Jadi wahai muwahhid… Hai orang yang berpegang pada al wala’ dan al bara’… Apakah kalian akan membiarkan orang Amerika, Prancis, atau sekutu mereka untuk berjalan dengan aman di muka bumi sementara tentara-tentara salib menyerang negeri-negeri kaum muslimin dengan tidak membedakan antara warga sipil dan tentara? Dan 3 hari yang lalu mereka telah membunuh 9 Muslimah dengan menyerang sebuah bus yang mengangkut mereka dari Syam ke Iraq. Apakah kalian membiarkan orang kafir untuk tidur nyenyak di rumah mereka sementara para wanita dan anak-anak kaum muslim menggigil ketakutan dari raungan pesawat-pesawat tentara salib di atas kepala mereka siang dan malam hari? Bagaimana kalian bisa menikmati hidup dan tidur sementara kalian tidak membantu saudara-saudara kalian dan tidak melemparkan ketakutan ke dalam hati para penyembah salib, dan tidak membalas serangan mereka?

Maka wahai muwahhid di manapun kalian berada… Hambatlah mereka yang ingin membahayakan saudara-saudara dan Daulah kalian, semampu kalian. Usahakanlah hal terbaik yang kalian bisa dan bunuhlah orang kafir, apakah ia orang Prancis, Amerika, atau dari salah satu sekutu mereka.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ خُذُواْ حِذْرَكُمْ فَانفِرُواْ ثُبَاتٍ أَوِ انفِرُواْ جَمِيعًا

“Hai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah kamu, dan majulah (ke medan pertempuran) berkelompok-kelompok, atau majulah bersama-sama.” (An-Nisa’: 71).
Jika kamu tidak dapat menemukan IED atau peluru, kemudian keluar seorang kafir Amerika, Prancis, atau salah satu sekutu mereka maka pukullah kepalanya dengan batu, atau sembelihlah dia dengan pisau, atau tabraklah dengan mobilmu, atau lemparkanlah dia dari tempat yang tinggi, atau cekiklah, atau racunilah!
Tidaklah engkau kekurangan atau terhina. Jadikanlah sloganmu (mottomu): “Saya tidak akan selamat jika penyembah salib dan anshor thaghut selamat.”
Jika kamu tidak mampu melakukannya, maka bakarlah rumahnya atau mobilnya atau bisnisnya. Atau rusaklah tanamannya!
Jika kamu tidak mampu melakukannya, maka ludahilah wajahnya!
Jika dirimu menolak untuk melakukannya, sementara saudara-saudaramu dibombardir dan dibunuh, dan sementara darah dan harta mereka di mana-mana dihalalkan oleh musuh-musuh mereka, maka kembalilah ke (tinjaulah) agamamu. Maka kamu berada dalam kondisi yang sangat berbahaya karena dien ini tidak tegak kecuali dengan al wala’ dan al bara’…

Dan kami tidak lupa untuk menyampaikan pesan kepada keluarga dan ikhwan kami kaum muslimin suku Kurdi di Iraq, Syam dan di setiap tempat; bahwa peperangan kami dengan Kurdi itu adalah peperangan aqidah bukan nasionalisme, mana mungkin, kami tidak memerangi orang-orang Kurdi dikarenakan mereka itu suku Kurdi, akan tetapi kami hanya memerangi orang-orang yang kafir saja di antara mereka, sekutu salibis dan yahudi di dalam memerangi kaum muslimin. Adapun bangsa Kurdi yang muslim, maka mereka itu adalah keluarga kami dan ikhwan kami di mana saja mereka berada, darah kami siap melindungi darah mereka, dan sesungguhnya orang-orang muslim Kurdi yang ada di barisan Daulah Islamiyyah itu sangatlah banyak, dan mereka itu tergolong orang-orang yang paling keras dalam memerangi kaum mereka yang kafir.

Ya Allah sesungguhnya Amerika, Prancis dan sekutu-sekutunya telah aniaya terhadap kami, dan mereka telah datang kepada kami dengan armada-armada perangnya untuk memerangi kami karena permusuhan mereka kepada agama-Mu, mereka menghalangi kami dari menegakkan dien-Mu, penerapan hudud-Mu dan dari pemutusan dengan apa yang telah Engkau turunkan. Ya Allah sesungguhnya Engkau mengetahui kelemahan kami, kami tidak punya daya dengan sebab serangan pesawat-pesawat mereka. Ya Allah Engkau telah mengatakan sedangkan perkataan-Mu adalah Al Haq.

وَلاَ تَهِنُوا وَلاَ تَحْزَنُوا وَأَنتُمُ الأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (Ali ‘Imran: 139).
Ya Allah sesungguhnya kami beriman kepada-Mu, kami tawakkal kepada-Mu, Engkau-lah Pencukup kami dan Penolong terbaik.
Ya Allah sesungguhnya Amerika dan sekutu-sekutunya itu kafir terhadap-Mu dan menyekutukan-Mu. Ya Allah Engkau telah menjadikan mereka di atas kami dengan pesawat-pesawat mereka. Ya Allah Engkau mengetahui bahwa kami tidak memiliki daya dan kemampuan dalam menghadapinya kecuali dengan pertolongan-Mu. Ya Allah jangan sampai mereka berada di atas kami sedangkan Engkau ada di atas mereka. Ya Allah jangan sampai mereka ada di atas kami sedangkan kamilah orang-orang yang paling tinggi. Ya Allah jangan sampai mereka ada di atas kami sedangkan kamilah orang-orang yang paling tinggi, Laa Ilaaha Illaa Anta Maha Suci Engkau, Engkau tidak pernah menyelisihi janji, kami meminta ampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu. Ya Allah cukupkanlah kami dalam menangani mereka dengan apa yang Engkau kehendaki dan bagaimana Engkau kehendaki, Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Kuasa, Ya Allah turunkanlah mereka ke bumi dan jadikanlah kami di atas mereka, Engkaulah Sang Raja Yang Maha Hebat. Ya Allah jadikanlah ini adalah akhir armada perang salib mereka, setelah itu kami menginvasi mereka dan mereka tidak menginvasi kami lagi. Laa Ilaaha Illaa Anta Maha Suci Engkau, sesungguhnya kami adalah tergolong orang-orang yang dhalim, kami meminta ampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu, maka janganlah Engkau berikan siksa kepada kami dengan sebab apa yang dilakukan oleh orang-orang bodoh di antara kami, Engkau-lah Pencukup kami dan sebaik-baiknya Penolong, kami bersandar kepada Engkau, dan kami serahkan urusan kami kepada Engkau, Subhaanaka Subhaanaka, Engkau sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya Penolong.
Dan limpahkanlah ya Allah shalawat kepada Nabi kami Muhammad, kepada keluarganya dan seluruh sahabatnya.
Dan akhir seruan kami adalah Alhamdulillaahi Rabbil ‘Aalamiin.


Penterjemah berkata: Selesai dialihbahasakan pada tanggal 27 Dzul Qa’dah 1435H
oleh Abu Sulaiman Al Arkhabiliy di LP Kembang Kuning Nusakambangan.